TUGAS RESENSI
Negeri Tanpa Telinga (2014)
(Indonesia)
Sutradara :
Lola Amaria
Pemain
: Ray Sahetapy, Teuku Rifnu Wikana,
Kelly Tandiono, Jenny Chang, Lukman Sardi,
Tanta Ginting, Landung Simatupang, Gary Iskak, aryam Supraba, Rukman
Rosadi, Eko Supriyanto
Durasi
: 110 menit
Genre
: Komedi Satir
|
Film yang menceritakan kisah seorang bapak bernama Naga (T. Rifnu
Wikana) yang berprofesi sebagai pemijat refleksi panggilan. Kemujarabannya
dalam menyembuhkan penyakit membuatnya banyak memiliki pelanggan mulai dari
orang biasa para petinggi partai politik, pemerintahan hingga kelompok jurnalis
. Sebagai tukang pijat ia dapat mendengar dan menyerap semua perbincangan
orang-orang penting itu. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terang-terangan
mengajak Naga berdiskusi sambil dipijat . Setiap saat telinganya mendengarkan
cerita-cerita politikus tentang urusan pekerjaan, proyek, bahkan urusan rumah
tangga. Naga yang rakyat biasa melalui telinganya justru dapat mendengar banyak
hal tentang perilaku para politikus. Naga dengan keluguannya selalu
menasihati para pelanggan jasanya yang politikus itu agar tidak terlalu stress
dalam memikirkan pekerjaanya. Akan tetapi, Naga tidak tahu bahwa di balik yang
diceritakan politikus-politikus itu sebenarnya tersimpan watak keserakahan
Di suatu hari ia mendapat pelanggan
dari kalangan politikus .Tanpa diminta ia medengarkan bagaimana Partai Martobat
yang dipimpin oleh Piton Wangsalaba
berusaha mengumpulkan dana untuk konvensi. Caranya adalah dengan
memuluskan proyek wisma Khayangan. Ia
juga tahu persis peran Mentri Joko Ringkik , Marmood (bendahara partai), dan
Tikis Queenta (anggota legislative)
Di waktu
yang berlainan naga mendapat pelanggan dari kalangan poltik yaitu dari salah
ssatu kader Partai Amal Syurga yang dipimpin Ustad Etawa sedang mengatur tender
Impor Daging Domba. Naga mendengar dengan jelas ketika memijat kader-kader
partai ini, bagaimana simbol-simbol keagamaan digunakan sebagai kedok
memperkaya diri sendiri. Tak hanya soal uang, Naga pun jadi saksi ketika
transaksi urusan ranjang dilakukan oleh para penguasa tersebut. Ia bahkan
memijat Tikis Queenta yang kelelahan setelah melakukan perundingan dengan
sejumlah rekan anggota dewannya
Di akhir cerita ternyata si naga tidak
sanggup untuk mendengarkan curhatan dari setap pelanggannya yang menurut ia tidak pantas hal tersebut
dilakukan oleh petiinngi suatu partai akhirnya seorang tukang pijit itu merusak pendengarannya sendiri dengan
menusukkan alat pembersih telinga ke dalam telinganya.
Metode penyelesaian yang digunakan dalam film ini adalah
metode psikologi , dimana naga (sang pemijit) tidak tahan dengan curhatan dari
para petinggi partai yang secara jelas ingin melakukan korupsi
Keunggulan dari film ini adalah :
1.
Berani menyindir perilaku kader
dua partai, yaitu Demokrat (dalam film: Partai MARTOBAT) dan PKS (dalam film:
Partai Amal Syurga). Perilaku koruptif politikus
selain dari kedua partai tersebut sepertinya tidak tampak dalam film ini,.
2.
Mengungkapkan sisi negative system
demokrasi di inddonesia yang masih lemah dalam menanggulangi masalah korupsi
Kelemahan dari film ini adalah
1.
Padahal
sebenarnya ada partai besar lain yang kadernya banyak melakukan korupsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar