Senin, 26 Januari 2015

Ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan

A. Ilmu Pengetahuan


Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.


Syarat-syarat ilmu:
  1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. 
  2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. 
  3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. 
Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Jadi, menurut saya mengutip dari kata-kata artikel diatas. Tanpa adanya ilmu kita tidak dapat mempelajari ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini. Karena ilmu adalah suatu pengetahuan untuk mempelajari sesuatu, sedangkan ilmu pengetahuan adalah pelajaran-pelajaran yang bisa kita pelajari mengenai semua yang ada didunia ini.

Gimana kawan-kawan sekalian sudah paham kan?

B. Teknologi



Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana hingga modern. Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang.

Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu:
  1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progressTerjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja.
  2. Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  3. Kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-saving technological progress)

Manfaat Teknologi Dalam Kehidupan Manusia

  • Kebutuhan Pokok Manusia
  • Pemberdayagunaan Sumber Daya Alam
  • Sumber Daya Manusia
  • Komunikasi dan Transportasi
  • Peningkatan Kesehatan
  • Bidang Pendidikan
  • Pencapaian Kemakmuran

Dari manfaat-manfaat teknologi di atas, antara manusia dan teknologi telah tercipta korelasi yang sedemikian erat. Karena begitu banyak manfaat teknologi bagi kehidupan manusia perangkat teknologi sudah menggantikan pola hubungan manusia, menumbuhkan kedekatan atau keintiman dengan benda mati.

Bahaya penggunaan teknologi

  1. 1 Sakit kepala akibat radiasi ponsel
Selama bertahun-tahun, para ahli terlibat dalam perdebatan sengit mengenai apakah ponsel berbahaya atau tidak. Namun penelitian telah menunjukkan ada hubungan antara sakit kepala dan penggunaan ponsel.
Riset yang ditugaskan produsen ponsel pada 2008 lalu menemukan bahwa melakukan panggilan telepon sesaat sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur yang dapat menyebabkan sakit kepala keesokan harinya.



  1. 2.    Kecanduan Internet
Banyak psikiater saat ini yang menawarkan pengobatan untuk kecanduan internet dan telah merawat pasien yang mengatakan bahwa dunia online telah mengambil alih kehidupannya.
Menurut psikiater AS, Jerald Block, kondisi itu harus dilihat sebagai gangguan klinis melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di intenet.



  1. 3.       Narsisisme
Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh dua akademisi AS yang menemukan siswa yang semakin gemuk semakin egois dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena pengaruh teknologi modern.
Siswa masa kini juga lebih cenderung menampilkan perilaku narsis dan kurang menunjukkan empati seeprti yang ditampilkan dalam perilaku atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs jaringan sosial.
Dalam peneltiian tersebut, pria ditemukan lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun mereka diasumsikan tidak lebih sering menggunakan teknologi daripada wanita.
Hipersensitivitas gelimbang elektromagnetik
Dari wi-fi hingga sinyal telepon seluler, orang dikelilingi oleh komunikasi nirkabel. Dan bagi sebagian orang, paparan medan elektromagnetik dapat membuat sakit. Gejalanya berkisar dari sakit kepala akut dan kulit terbakar hingga otot-berkedut dan nyeri parah.
Diperkirakan 5% warga Amerika percaya bahwa mereka menderita kondisi ini dan beberapa di antaranya telah pindah jauh ke daerah di mana komunikasi nirkabel dapat dikonrtol dengan ketat dikontrol untuk menghindari masalah.



  1. 4.       Cedera regangan yang berulang

Biasanya buruh pabrik, penjahit dan musisi lah yang paling berisiko mengalami cedera regangan berulang. Tapi saat ini pekerja kantor dapat menderita masalah yang sama karena menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan keyboard.

Penggunaan jari, pergelangan tangan, lengan, dan bahu secara berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mampu diperbaiki tubuh dari waktu ke waktu. Langkah-langkah pencegahan seperti istirahat yang teratur sangat disarankan.
Jadi, menurut saya Teknologi itu suatu ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh manusia untuk memudahkan dalam membantu segala aktifitas manusia itu sendiri.

Dulu cuman ada batu ama kayu buat memasak, sekarang udah sangat canggih ada yang namanya kompor gas, sekali "cetek" bisa masak. hehe

C. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai


Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral.
Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan
pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang
memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya. Keadaan
demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam
menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang
kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang
terkadang harus dibayar lebih mahal.


ini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan :
  1. Golongan yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral terhadap nilai-nilai baik secara ontologis maupun secara aksiologis, soal penggunaannya terserah kepada si ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan untuk tujuan baik atau tujuan buruk. Golongan ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai kemanusiaan Iainnya dikorbankan demi teknologi.
  2. Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas moral atau nilai-nilai. 
Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru.

Jadi dibutuhkan pengetahuan mendalam tentang nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, karena teknologi diciptakan untuk membantu manusia bukan untuk merugikan bahkan menyulitkan manusia.

Betul kan kawan-kawan sekalian?

D. Kemiskinan


Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

  1. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 
  2. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. 
  3. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Penyebab Kemiskinan:

  1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
  2. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
  3. penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
Solusinya:

  1. Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan. Di Indonesia salah satunya berbentuk BLT.
  2. Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
  3. Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan. Persiapan bagi yang lemah juga dapat berupa pemberian pelatihan sehingga nanti yang bersangkutan dapat membuka usaha secara mandiri.
Berdasarkan pengertian diatas maka kemiskinan dapat terjadi dikarenakan beberapa penyebab, Menurut Sharp et al. (2000), kemiskinan terjadi dikarenakan beberapa sebab yaitu:
  1. Rendahnya kualitas angkatan kerja.
  2. Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.
  3. Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi.
  4. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
  5. Tingginya pertumbuhan penduduk.
Jadi, kemiskinan adalah sesuatu ketidakpunyaan atau ketidakmampuan seseorang dalam standar hidup. Nah, penyebab paling besar kemiskinan disebabkan kemalasan dari individu tersebut, dan juga beberapa faktor pendukung lainnya. Kalau untuk urusan solusinya, kita harus dapat menumbuhkan minat agar mereka terlepas dari kemiskinan dan juga bantuan dari beberapa pihak untuk membuat beberapa keahlian untuk mereka sebagai modal untuk hidup.