Senin, 20 Oktober 2014

TUGAS RESENSI



                                             TUGAS RESENSI

Negeri Tanpa Telinga (2014) (Indonesia)
Sutradara           : Lola Amaria
Pemain        : Ray Sahetapy, Teuku Rifnu Wikana, Kelly Tandiono, Jenny Chang, Lukman  Sardi,     Tanta Ginting, Landung Simatupang, Gary Iskak, aryam Supraba, Rukman Rosadi, Eko Supriyanto
Durasi                  : 110 menit
Genre                   : Komedi Satir


http://4.bp.blogspot.com/-WyUAYFVYB70/U9Zhy0kTtAI/AAAAAAAAJo4/fpJib4Nqb2I/s1600/negeri+%28380+x+540%29.jpg
             
                       Film yang menceritakan kisah seorang bapak bernama Naga (T. Rifnu Wikana) yang berprofesi sebagai pemijat refleksi panggilan. Kemujarabannya dalam menyembuhkan penyakit membuatnya banyak memiliki pelanggan mulai dari orang biasa para petinggi partai politik, pemerintahan hingga kelompok jurnalis . Sebagai tukang pijat ia dapat mendengar dan menyerap semua perbincangan orang-orang penting itu. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terang-terangan mengajak Naga berdiskusi sambil dipijat . Setiap saat telinganya mendengarkan cerita-cerita politikus tentang urusan pekerjaan, proyek, bahkan urusan rumah tangga. Naga yang rakyat biasa melalui telinganya justru dapat mendengar banyak hal tentang perilaku para politikus. Naga dengan keluguannya  selalu menasihati para pelanggan jasanya yang politikus itu agar tidak terlalu stress dalam memikirkan pekerjaanya. Akan tetapi, Naga tidak tahu bahwa di balik yang diceritakan politikus-politikus itu sebenarnya tersimpan watak keserakahan
Di suatu hari ia mendapat pelanggan dari kalangan politikus .Tanpa diminta ia medengarkan bagaimana Partai Martobat yang dipimpin oleh Piton Wangsalaba  berusaha mengumpulkan dana untuk konvensi. Caranya adalah dengan memuluskan  proyek wisma Khayangan. Ia juga tahu persis peran Mentri Joko Ringkik , Marmood (bendahara partai), dan Tikis Queenta  (anggota legislative)
            Di waktu yang berlainan naga mendapat pelanggan dari kalangan poltik yaitu dari salah ssatu kader Partai Amal Syurga yang dipimpin Ustad Etawa sedang mengatur tender Impor Daging Domba. Naga mendengar dengan jelas ketika memijat kader-kader partai ini, bagaimana simbol-simbol keagamaan digunakan sebagai kedok memperkaya diri sendiri. Tak hanya soal uang, Naga pun jadi saksi ketika transaksi urusan ranjang dilakukan oleh para penguasa tersebut. Ia bahkan memijat Tikis Queenta yang kelelahan setelah melakukan perundingan dengan sejumlah rekan anggota dewannya
Di akhir cerita ternyata si naga tidak sanggup untuk mendengarkan curhatan dari setap pelanggannya  yang menurut ia tidak pantas hal tersebut dilakukan oleh petiinngi suatu partai akhirnya seorang tukang pijit itu  merusak pendengarannya sendiri dengan menusukkan alat pembersih telinga ke dalam telinganya.
Metode penyelesaian yang digunakan dalam film ini adalah metode psikologi , dimana naga (sang pemijit) tidak tahan dengan curhatan dari para petinggi partai yang secara jelas ingin melakukan korupsi
Keunggulan dari film ini adalah :
1.                 Berani menyindir  perilaku kader dua partai, yaitu Demokrat (dalam film: Partai MARTOBAT) dan PKS (dalam film: Partai Amal Syurga). Perilaku koruptif  politikus selain dari kedua partai tersebut sepertinya tidak tampak dalam film ini,.
2.                 Mengungkapkan sisi negative system demokrasi di inddonesia yang masih lemah dalam menanggulangi masalah korupsi
Kelemahan dari film ini adalah
1.                 Padahal sebenarnya ada partai besar lain yang kadernya banyak melakukan korupsi

fabbiayyii alla irabbikuma tukazzibaan

Pernahkah kita menanyakan harga Oksigen di penyalurnya ?
Jika belum tahu, +/- Rp 25 ribu / Kg
Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di penyalurnya ?
Jika belum tahu, +/- Rp 9950 / Kg
...
Tahukah kita ....
Dalam sehari manusia menghirup setara 2880 kg Oksigen dan setara 11.376 kg Nitrogen
Jika harus dihargai dgn Rupiah, maka biaya Oksigen dan Nitrogen yg kita hirup akan mencapai setara dengan Rp.170 Jutaan / hari / manusia
Jika kita hitung kebutuhan sehari Rp.170 jt, maka sebulan kira-kira Rp.5,1 Milyar per Orangnya...
Orang yang paling KAYA sekalipun di dunia ini tidak akan sanggup melunasi biaya bernafas selama hidupnya ......
Tapi Tuhan memberikan kepada kita secara GRATIS !
Masihkah kita belum mau BERSYUKUR?!!
......................
”fa bi ayyi aalaa-i rabbikuma tukadz-dzibaan”

Jumat, 17 Oktober 2014

kokoh

    hari ini mataku terbuka dan hidup terasa lebih terang dihatiku . rupanya bekerja keras saja tidak cukup . aku hanya akan seperti badak yang terus menabrak tembok tebal . seberapapun kuatnya badak itu ,lama-lama dia akan pening dan kelelahan . bahkan culanya bisa patah . ternyata ada jarak antara usaha keras dan hasil yang diinginkan . jarak itu bisa sejengkal ,tapi jarak itu bisa seperti ribuan kilometer . jarak antara usaha dan hasil harus diiisi dengan sebuah keteguhan hati . dengan sebuah kesabaran . dengan sebongkah keikhlasan . perjuangan tidak hanya butuh kerja keras saja tetapi juga kesabaran dan keikhlasan untuk mendapat tujuan yang diimpikan . kini terang dimataku ,inilah masa paling tepat untuk mencoba bersabar . agar aku beruntung . agar Allah terus beramaku