Mempelajari tentang ADSL , SDSL , Hotspot
dan Wi-Fi
1)
ADSL
a)
Pengertian ADSL
Menurut telkom speedy , ADSL atau yang biasa disebut
Asymmetric Digital subscriber Line adalah salah satu bentuk teknologi DSL atau
Digital subscriber Line . ciri khas ADSL adalah sifatnya yang asimetrik yaitu
data di transferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang
lainnya . dengan asumsi sebagian pengguna internet akan lebih banyak mengunduh
atau download data dari internet dibandingkan mengunggah atau upload data ke
internet . oleh karena itu kecepatan upstream dan downstream yang tidak sama
diistilahkan asymmetrik .
b)
Sejarah ADSL
ADSL merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL . DSL
itu sendiri merupakan teknologi akses internet menggunakan kabel tembaga
sebagai medianya . DSL sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau injection
technology yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam
jumlah besar . ADSL memungkinkan untuk menerima data sampai kecepatan 1,5
hingga 9 Mbps(downstream) dan mengirim data pada kecepatan 16 hingga 640 Kbps
(upstream) . ADSL di indonesia berkembang saat PT.Telkom memperkenalkan produk
speedy kepada masyarakat indonesia
c)
Keuntungan ADSL
Berikut
merupakan keuntungan dalam penggunaan teknologi ADSL
-
Dapat tetep bisa menggunakan telepon apabila sedang
terhubung dengan internet
-
Kecepatan jauh lebih tinggi dari modem biasa
-
Tidak perlu kabel telepon baru , ADSL memungkinkan kabel
telepon yang ada sehingga dapat meningkatkan efisiensi
-
Pembagian frekuensi menjadi dua yaitu frekuensi tinggi
untuk menghantarkan data , sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara
dan fax
d)
Kerugian ADSL
Berikut
merupakan kerugian dalam penggunaan teknologi ADSL
-
Kabel tembaga yang sudah tua dapat menurunkan kualitas
sambungan dan menurunkan kecepatan di karenakan hambatan yang tinggi
-
Air dapat mengganggu kualitas kabel apabila air tersebut
terserap ke dalam dan rumah kabel apabila terendam banjir akan menurunkan
kualitas sambungan ADSL
-
Jasa ADSL tidak tersedia diwilayah yang tidak ada
jaringan kabel teleponnya
2)
SDSL
a)
Pengertian SDSL.
Layanan SDSL, Symmetric Digital
Subscriber Line adalah layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan
pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim
ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan
bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan
ini sangat baik dari segi kecepatan.
b)
Cara kerja SDSL.
layanan DSL adalah asimetris (ADSL),
dengan sebagian besar bandwidth yang disediakan untuk menerima data, tidak
mengirimnya. Layanan SDSL biasanya digunakan oleh perusahaan dengan kehadiran
kebutuhan Web, VPN, extranet atau intranet. Dalam kasus ini client server
mungkin diperlukan untuk meng-upload sejumlah besar data ke Internet secara
teratur. ADSL akan lambat dan tidak memadai untuk tujuan ini, karena bandwidth
yang tersedia untuk upload biasanya kurang dari 1 megabit per detik (mbps).
Bandwidth yang SDSL bisa setinggi 7 mbps di kedua arah.
Sebuah penawaran penyedia layanan SDSL
menawarkan nilai yang berbeda untuk berbagai harga. Semakin cepat laju data,
semakin mahal harga layanannya. Biasanya, kontrak jangka panjang yang
diperlukan untuk layanan SDSL terlepas dari kelas
c)
Kekurangan SDSL.
Berikut adalah beberapa point kekurangan dari
penggunaan SDSL :
-
Jika tidak menggunakan
sistem anti petir (grounding) yang baik maka akan boros modem (terkena
petir terus).
-
Kabel diputus
orang lain.
-
Modemnya lebih
mahal dari modem ADSL.
-
Hanya dapat digunakan pada saluran sepanjang
10 kft.
d)
Kelebihan SDSL.
-
Bandwidth yang
disalurkan simetrik dalam arti
kecepatan upload dan download sama sesuai
paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.
-
Delay rendah.
-
Tidak bergantung
dan tidak mengganggu pada saluran telepon yang ada.
-
Sistem point
to point antara ISP dengan Pelanggan, sehingga secara
teknis bandwidth tidak
terbagi (ini juga tergantung kebijakan dari ISPnya)
3)
Hotspot
a)
Pengertian Hotspot
HotSpot adalah definisi untuk daerah
yang dilayani oleh satu Access Point Wireless LAN standar dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam
Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook,
PDA atau lainnya. Beberapa komponen dalam hotspot adalah:
-
Station yang
mobile
-
Access point
-
Switch, Router, Network Access Controller
-
Web Server atau
server yang lain
-
Koneksi Internet
kecepatan tinggi
-
Internet Service Provider
-
Wireless ISP
Hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah
kawasan wireless area adalah konfigurasi serta persyaratan apa yang harus
dipenuhi serta untuk siapa wireless area diperuntukan. Beberapa hal tersebut
adalah ukuran lokasi cakupan, jumlah perkiraan user yang simultan, dan tipe
pengguna wireless sasaran.
1)
Ukuran lukasi
cakupan : Ukuran ini menjadi pertimbangan awal yang sangat menentukan dalam
membangun area wireless hotspot. Dengan menentukan area cakupan, akan dapat
dipilih peralatan access point (AP) mana yng dapat melayani.beberapa AP
diperlukan untuk menyediakan area cakupan yang lebih luas.
2)
Jumlah pengguna : dalam melakukan layout
hotspot, jumlah user dapat digunakan untuk menentukan serta memperkirakan
kepadatan pengguna pada kawasan tersebut. Kepadatan ini dapat diukur dari
jumlah pengguna per kawasan. Disamping jumlah pengguna, hal yang lebih penting
adalah pola pengguna sasaran yang dituju, sehingga akan dapat ditentukan pula
target minimum bandwith per user yang aktif.
3)
Model Penggunaan
: faktor ketiga adalah tipe aplikasi apa yang digunakan oleh user yang akan
tersambung di hotspot tersebut. Model pada aplikasi kampus akan berbeda
aplikasinya dibanding dengan di hotel, atau di kafe-kafe yang menyediakan
hotspot. Kebutuhan apa yang dapat digunakan sebagai standar minimal bandwith
yang dibutuhkan untuk menyediakan ketersediaan resource bandwith, adalah faktor
utama dalam menentukan kapasitas minimal bandwith Internet yang akan digunakan.
b)
Fungsi dan Fitur
Hotspot
Fitur penting dan fungsionalitas dari pembangunan
hotspot yang diperlukan:
1)
Melakukan akses
ke wireles link
a)
Menyediakan
mobile station dengan informasi jaringan wireless
b)
Membuat association
dengan mobile station
c)
Melakukan akses
ke jaringan lokal
d)
Melakukan
disassociation dengan mobile station
e)
Menyediakan
layanan transfer data paket
2)
Menetapkan
sebuah hotspot
a)
Melakukan page
redirection
b)
Autentikasi
mobile station
c)
Autorisasi user
3)
Manajemen pada
layer 3 (IP)
a)
Menyediakan
alamat IP pada peralatan mobile
b)
Translasi dari
alamat privat menjadi publik jika diperlukan
c)
Menyediakan
Domain Name System (DNS)
d)
Menyediakan
informasi gateway
4)
Wi-Fi
a)
Pengertian
menurut priambodo dan heriadi (2005) , komunikasi tanpa
kabel / nirkabel (wireless) telah menjadi kebutuhan dasar atau gaya hidup baru
masyarakat informasi . LAN nirkabel yang lebih dikenal dengan jaringan Wi-Fi
menjadi teknologi alternatif dan relatif lebih mudah untuk di implementasikan
di lingkungan kerja seperti laboratorium komputer dan sebagainya . instalasi
perangkat jaringan Wi-Fi lebih fleksibel karena tidak membutuhkan penghubung
kabel antar komputer . komputer dengan Wi-Fi device dapat saling terhubung yang
hanya membutuhkan ruang atau space dengan syarat jarak jangkauan dibatasi
kekuatan pancaran sinyal radio dari masing-masing komputer
b)
Tipe jaringan Wi-FI
Terdapat 2 tipe jaringan yang umum di gunakan yaitu :
1)
Jaringan peer to peer
2)
Jaringan server based
c)
Komponen utama jaringan Wi-Fi
Terdapat 4 komponen utama untuk
membangun jaringan Wi-Fi
1)
Acess point
2)
Wireless-LAN device
3)
Mobile/desktop PC
4)
Enthernet LAN
d)
Keamanan jaringan Wi-Fi
Pancaran sinyal yang di transmisikan pada jaringan Wi-Fi
menggunakan frekuensi secara bebeas sehingga dapat di tangkap oleh komputer
lain sesama user Wi-Fi . untuk mencegah user yang tidak berhak masuk kedalam
jaringan , ditambahkan system pengaman , misalnya WEP (Wired Equivalent
Privacy) jadi user tertentu yang telah memiliki otoritasi saja yang dapat
menggunakan sumber daya Wi-Fi
Referensi :